Saat ini, memasuki milenium ke tiga, di saat negara-negara tetangga kita (Malaysia, Singapura, Pilipina, dan kemudian menyusul Cina serta India) sudah mulai mensejajarkan diri di panggung global; Indonesia justru terpuruk dan kehilangan kesejarahannya. Kita tetap meyakini sebagai bangsa yang luhur, halus, berbudi pekerti dan sopan santun; tapi kekerasan dan kebrutalan (teror, pembunuhan, penjarahan) adalah fakta yang menghancurkan harga diri bangsa di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia, kini lebih dikenal sebagai salah satu negara terbelakang yang kasar dan primitif.
Tingkat korupsi, moral para politisi, pejabat negara, aturan hukum, nyaris semuanya terpuruk. Ada lompatan besar kebudayaan yang salah, yang harus dibayar mahal, dan membutuhkan waktu satu generasi untuk memperbaikinya; yakni budaya tulis (dan baca). Kita telanjur melompat dari budaya lisan menuju audio-visual.